hujan salju

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Jumroni269.blogspot.com

Senin, 03 Juni 2024

        Budaya Positif

Salam dan bahagia, 
    Guru yang baik hendaklah memiliki kemampuan untuk menciptakan budaya positif di sekolah. Budaya positif ini dapat diimplementasikan dengan menerapkan konsep-konsep yang berbasis pada konsep-konsep disiplin positif, memahami motivasi perilaku manusia berkaitan dengan hukuman dan penghargaan, posisi kontrol seorang guru, pembuatan keyakinan-keyakinan kelas dan sekolah serta penerapan segitiga restitusi dalam penyelesaian masalah. 
  1. Disiplin positif. Disiplin positif merupakan suatu cara penerapan disiplin, yang mengajarkan anak untuk bertanggung jawab dan menumbuhkan kesadaran diri, berdasarkan nilai nilai kebajikan. Disiplin positif lebih ke arah disiplin diri yang mampu mengendalikan diri dalam melakukan segala tindakan. Disiplin diri, dapat membuat murid, memahami, dan menyadari, berdasarkan motivasi internal, bukan akibat paksaan, pujian, ataupun hukuman. 
  2. Motivasi perilaku manusia Ada tiga motivasi perilaku manusia, diantaranya: a. untuk menghindari ketidanyamanan, atau hukuman, b. untuk mendapatkan imbalan, atau penghargaan, c. menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri mereka sendiri dengan nilai-nilai yang mereka yakini. Tujuan dari hal ini adalah menghasilkan pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab. Keterkaitan antara materi budaya positif dengan tiga materi sebelumnya, yaitu: Dengan menjalankan budaya positif di sekolah maka akan mempermudah dan tercapainya tujuan pendidikan nasional sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara, yaitu, pendidikan yang berpihak kepada para murid dan bercorak menuntun, menumbuhkan, atau menghidupkan kekuatan kodrat yang ada pada diri para murid.
  3. Posisi kontrol guru. Terdapat lima posisi kontrol seorang guru, yaitu sebagai penghukum, pemberi maaf, sebagai teman, pemantau, dan manajer. Di antara kelima posisi kontrol tersebut, sebaiknya seorang guru, menggunakan posisi kontrol sebagai manajer. Sebagai manajer, guru berbuat sesuatu bersama murid mempersilakan murid mempertangung jawabkan perilakunya dan mendukung murid agar dapat menemukan solusi atas permasalahannya sendiri. Posisi manajer mengacu pada restitusi, yang dapat menjadikan murid sebagai manajer didasarkan pada restitusi yang dapat menjadikan murid sebagai manajer bagi dirinya sendiri sehingga dapat menciptakan identitas atau hasil yang positif bagi murid itu sendiri. Budaya positif, dapat terwujud jika seorang guru memiliki lima nilai guru-penggerak diantaranya berpihak pada para murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, dan inovatif.
  4. Terciptanya sebuah kepercayaan di sekolah atau kelas. Seorang guru berperan aktif dalam pembentukan sebuah kepercayaan dalam sebuah kelas/sekolah. Sebuah kepercayaan antara guru dan murid di kelas berupa pernyataan yang bersifat universal, yang mudah diingat dan dipahami, dan dapat diterapkan di lingkungan kelas/sekolah.
  5. Penerapan segitiga restitusi, dalam penyelesaian masalah guru sebaiknya berperan sebagai manajer dengan menggunakan segitiga restitusi dalam penyelesaiaan masalah, segitiga restitusi melalui tiga tahapan, yaitu, menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah, dan mempertanyakan keyakinan.
        

     Disiplin Positif adalah sebuah metode penerapan disiplin yang mengajarkan anak untuk bertanggung jawab dan menumbuhkan kemandirian berdasarkan nilai-nilai kebaikan. Disiplin positif lebih mengarah pada disiplin diri, yang dapat mengendalikan diri dalam melakukan segala tindakan. Disiplin diri dapat membuat anak mengerti dan memahami berdasarkan motivasi dari dalam diri, bukan karena paksaan, tantangan, atau karena suatu hal. Jika anak memiliki motivasi untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman, dan untuk mendapatkan nilai atau penghargaan, maka motivasi yang ada pada diri anak tersebut masih berasal dari luar. 
    Seyogyanya guru berusaha menumbuhkan motivasi internal dalam diri siswa, sehingga mereka dapat mengekspresikan seseorang yang menghargai mereka dengan nilai-nilai yang mereka yakini. Guru sebaiknya menghindari penghakiman dan pemberian nilai lebih, untuk meminimalisir motivasi eksternal dalam diri siswa. Agar meminimalisir motivasi eksternal dalam diri murid. 
   Demikian pemaparan tentang disiplin positif yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat, tergerak, terus bergerak, sehingga dapat selalu mengerakkan.

Jumat, 13 Oktober 2017

Sekolah Kecil Berani Tampil

Feature
Sub Tema : “Menjadikan Sekolah Dasar Negeri sebagai Sekolah Dasar Rujukan Bagi Sekolah Dasar                     Lain”
Judul         : “Sekolah Kecil Berani Tampil”

Oleh : Jumroni
Alamat : SD Negeri 1 Klewor Ds. Klewor, Kec. Kemusu, Kab. Boyolali (Kode Pos 57383)

Di tengah-tengah desa kecil yang sederhana, lokasinya pun sangat sempit, akan tetapi segala kegiatan dilakukan oleh warga sekolah dengan penuh semangat dan kesungguhan hati. Setiap Penilaian akreditasinya pun tidak tanggung-tangung , beberapa kali mendapatkan akreditasi dengan nilai A selama empat periode berturut-turut. Sekolah ini terbilang cukup membanggakan dan terbukti melaksanakan kegiatan pendidikan dengan sangat memuaskan. 

KEPALA SEKOLAH DAN GURUNYA BERPRESTASI, PESERTA DIDIKNYA ? 

SD Negeri 1 Klewor adalah sekolah yang terletak di desa Klewor, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali. Sekolah dasar ini didukung dengan tenaga pendidik yang dapat dibilang penuh semangat dan berdedikasi tinggi terhadap dunia pendidikan. Kepala sekolahnya adalah juara satu kepala sekolah berprestasi tingkat kabupaten dan menduduki tujuh besar kepala sekolah berprestasi tingkat propinsi pada tahun 2013. Tidak hanya itu guru SD Negeri 1 Klewor juga sering mendapat juara umum dalam ajang guru berprestasi dan guru berdedikasi di tingkat kabupaten maupun di tingkat propinsi, diantaranya adalah juara satu guru berdedikasi tingkat kabupaten dan juara tiga guru berdedikasi tingkat provinsi Jawa Tengah pada tahun 2014. Prestasi yang tidak kalah menariknya adalah Juara satu guru berprestasi tingkat kabupaten tahun 2017 dan termasuk lima besar guru berprestasi tingkat provinsi Jawa Tengah pada tahun 2017. 

Beberapa guru juga termasuk penulis buku pendamping di perusahaan daerah . Buku ini dapat di gunakan sebagai pengayaan materi kepada siswa yang berkaitan dengan materi kurikulum 2013. Bahkan untuk soal-soal penilaian tengah semester, penilaian akhir semester maupun soal-soal kenaikan kelas sekolah SD Negeri 1 Klewor berusaha membuat sendiri sesuai dengan ketentuan yang ada. Banyak dari sekolah dasar yang lain ikut merujuk kepada SD Negeri 1 Klewor karena termasuk sekolah dasar yang lebih mendalami kurikulum yang sedang dilaksanakan pada saat ini. 

Penilaian pada kurikulum 2013 sangat rumit, karena terdapat empat aspek yang dinilai yang antara lain aspek religious, aspek sosial, aspek pengetahuan dan aspek keterampilan, sehingga penilaiannya membutuhkan konsentrasi tinggi dan kecermatan. Untuk mempermudah penilaian di dalam kurikulum ini, SD Negeri 1 Klewor membuat aplikasi penilaian yang dikembangkan sendiri oleh bapak dan ibu guru kelas masing-masing. 

Peserta didik di SD Negeri 1 Klewor sangat bersemangat mengikuti pembelajaran terlihat dari rata-rata presensi setiap kelas adalah kurang dari 1% peserta didik yang absen (tidak mengikuti pelajaran). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kepedulian peserta didik untuk menuntut ilmu sangat besar, tentu hal itu didukung oleh orang tua mereka yang mempunyai peran sangat penting bagi putra-putri mereka untuk terus mendorong dan memberikan semangat demi masa depan mereka kelak untuk mewujudkan cita-citanya. 

Dengan berbekal semangat itu maka tidak mengherankan jika prestasi yang diraih oleh peserta didik di SD Negeri 1 Klewor selalu mendominasi sebagai juara di setiap lomba-lomba yang diadakan setiap tahun di tingkat kecamatan maupun di tingkat kabupaten beberapa tahun terakhir. Beberapa kejuaraan tidak pernah nihil untuk menempatkan sekolah ini sebagai juara satu. Kejuaraan-kejuaraan tersebut diantaranya adalah juara satu lomba melukis tingkat kabupaten tahun 2014, juara satu lomba bercerita empat tahun berturut-turut tingkat kecamatan sejak tahun 2014 dan termasuk lima besar tingkat kabupaten, juara satu siswa-siswi berprestasi tiga tahun terakhir berturut-turut untuk tingkat kecamatan, juara dua lomba bercerita islami tahun 2017 dan juara tiga lomba TIKI MAPSI tingkat kabupaten tahun 2017 dan masih banyak prestasi-prestasi yang lainnya. Tidak hanya itu, bahkan untuk kegiatan ekstra kurikuler Pramuka, SD Negeri 1 Klewor mendapatkan juara umum satu ketika mengikuti Jambore Cabang pada tahun 2016. 

BERANI BEDA 

Sekolah ini telah melaksanakan kurikulum 2013 sejak awal berlakunya kurikulum ini dan menjadi salah satu sekolah dasar piloting tingkat kabupaten yang terdiri atas lima sekolah dasar . Bahkan tidak berhenti sampai disini, setelah ada wacana penundaan keberlangsungan kurikulum 2013 yang menuai pro dan kontra, sekolah ini masih tetap memilih melanjutkan kurikulum 2013 dengan keyakinan yang kuat. Beberapa kegiatan bimtek yang berkaitan dengan kurikulum 2013 selalu diikuti guru-guru dan kepala sekolah dari sekolah dasar ini untuk meningkatkan pemahaman yang lebih mendalam berkaitan dengan kurikulum baru yang sedang dilaksanakan. Beberapa kali bimtek kurikulum selalu menjadi agenda yang dimulai dari guru kelas satu dan guru kelas empat dilanjutkan penularan kepada sekolah-sekolah di daerah satu kecamatan yang masih melaksanakan kurikulum 2013. Tidak berhenti sampai disini, guru-guru kelas yang lain juga diikutsertakan untuk melaksanakan bimtek kurikulum 2013 yaitu guru kelas dua dan guru kelas lima. Kemudian dilanjutkan guru kelas tiga dan guru kelas enam. Bahkan sampai sekarang sekolah ini masih tetap konsisten melaksanakan kurikulum 2013. Tidak heran kalau sekolah ini menjadi sekolah rujukan bagi sekolah-sekolah dasar yang lain. 

KEGIATAN – KEGIATAN MEMBUAT SEMANGAT 

Program-program yang tertata rapi baik kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler sangat mendukung perkembangan bakat dan minat peserta didik sesuai dengan karakter masing-masing peserta didik. Salah satu kegiatan itu dikemas dengan sangat menarik untuk meningkatkan semangat peserta didik dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada. Salah satunya adalah kegiatan jeda semester. 

Kegiatan jeda semester dilaksanakan selama empat hari setelah melaksanakan kegiatan penilaian tengah semester dan setelah melaksanakan kegiatan penilaian akhir semester . Kegiatan ini sengaja dilakukan untuk meningkatkan perkembangan bakat dan minat peserta didik di dalam bidang akademik maupun di bidang seni. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai salah satu cara untuk menjaring peserta didik yang mempunyai bakat tertentu untuk disalurkan melalui berbagai lomba-lomba baik di tingkat kecamatan, kabupaten, bahkan di tingkat provinsi. Sehingga dengan memanfaatkan kegiatan-kegiatan tersebut peserta yang mengikuti seleksi untuk berbagai lomba cenderung akan lebih memperlihatkan hasil yang maksimal. 

Berbagai kegiatan yang dilakukan dalam program jeda semester antara lain lomba mewarnai, bermain tulis kata, hafalan surat-surat pendek, pengucapan pancasila yang diperuntukkan bagi kelas satu sampai dengan kelas tiga, sedangkan kegiatan jeda semester bagi kelas empat sampai dengan kelas enam diantaranya adalah lomba menyanyi lagu wajib nasional diiringi musik, lomba pengucapan pembukaan UUD tahun 1945, lomba permainan bola besar dan lomba melukis sesuai dengan tema yang ditentukan oleh sekolah serta lomba kebersihan kelas. Setelah kegiatan usai mereka dihibur oleh pasukan Drum Band untuk memeriahkan kegiatan ini. Sekolah kami adalah yang pertama kali mempunyai pasukan Drum Band dan satu-satunya sampai dengan tahun 2016 yang kemudian diikuti oleh sekolah dasar yang lain. 

Hari keempat Kegiatan jeda semester , saat inilah yang ditunggu-tunggu oleh peserta didik, mereka mengharapkan mendapat hadiah kejuaraan dari beberapa kegiatan lomba yang mereka ikuti. “Hore..! hore…! hore…!” , sorak-sorai peserta didik menyambut pembagian hadiah yang akan segera diumumkan pada hari itu. Beberapa anak terlihat sangat bersemangat dan terlihat sangat yakin akan mendapatkan hadiah pada saat itu. Akan tetapi beberapa anak terlihat biasa-biasa saja karena merasa kurang maksimal melaksanakan perlombaan karena waktu yang terbilang sangat sebentar sehingga tidak sempat untuk berlatih dengan lama. Akan tetapi bapak dan ibu guru sudah bersepakat bahwa setiap anak yang mengikuti perlombaan, akan mendapatkan hadiah untuk mencegah kekecewaan peserta didik agar tahun berikutnya lebih bersemangat untuk mengikuti perlombaan. 

Menutup kegiatan jeda semester, sekolah mengadakan kegiatan karya wisata di objek wisata terdekat yang masih berupa kegiatan untuk memupuk semangat mendapatkan ilmu pengetahuan, biasanya sekolah mengajak peserta didik untuk berkunjung ke objek wisata Sangiran, tujuan dari kunjungan ke objek wisata ini untuk memperkenalkan beberapa situs bersejarah tentang Manusia Purba. Siswa juga diajak berkunjung ke objek wisata Waduk Bade yang terletak tidak jauh dari sekolah karena hanya berjarak sekitar lima kilometer dari lokasi sekolah. Dari kegiatan ini siswa diharapkan mendapatkan bekal ilmu pengetahuan dengan cara yang menyenangkan. 

Dari beberapa kegiatan dan program yang dilaksanakan oleh SD Negeri 1 Klewor mendapatkan apresiasi dari masyarakat, sehingga orang tua siswa mendambakan putra-putri mereka setelah lulus Taman Kanak-Kanak dapat melanjutkan sekolah dasar ke SD Negeri 1 Klewor. Tidak hanya itu, beberapa sekolah dasar di daerahnya ikut mencontoh beberapa kegiatan yang dilaksanakan di sekolah dasar ini. Tidak heran jika SD Negeri 1 Klewor menjadi rujukan untuk meningkatkan kualitas bagi sekolah-sekolah mereka.

Selasa, 09 Desember 2014

APLIKASI RAPOR SD

Kurikulum 2013 yang telah dicanangkan oleh Moh. Nuh pada waktu itu memang sudah diimplementasikan serentak pada tahun ini beberapa hal memang  memiliki keistimewaan dan kekurangan dalam penilaian. Kurikulum 2013 lebih menekankan pada penilaian proses yaitu pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Inilah yang banyak membuat guru agak kesulitan. oleh karena itu dibuatlah aplikasi rapor SD ini.

untuk itu maka diperlukan membuat dan  membagikan aplikasi untuk membantu mendeskripsikan nilai yang dibuat guru, kemudian bisa diimplementasikan sebagai nilai rapor. Aplikasi pengolah daftar nilai Kurikulum 2013 yang berbasis Microsoft Excel ini dapat dibuat sendiri dengan criteria sesuai dengan pedoman teknis penilaian rapor pada buku sampul coklat.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), juga telah menyusun buku PANDUAN PENILAIAN RAPOR. Panduan ini untuk memfasilitasi guru dalam mengisi buku laporan hasil pencapaian kompetensi peserta didik Dengan begitu maka nilai dari hasil  Ulangan Harian (UH), UTS, dan juga Ujian Akhir Semester (UAS),dapat ditampilkan pada aplikasi ini, selain itu guru juga harus membuat nilai sikap dan ketrampilan yang nantinya akan ditulis pada rapor. Dengan aplikasi pengolah nilai Kurikulum 2013 dapat sedikit meringankan beban guru.
Akan tetapi sekarang  ini di seluruh SD se-kabupaten Boyolali dianjurkan untuk menggunakan aplikasi yang telah dibuat oleh Tim dari SD N 1 Selo.
Setelah saya buka hampIr mirip aplikasi yang telah dibuat Oleh Bapak Purnawanto dari Sumatra. Meskipun ada beberapa yang telah dimodifikasi warna, tool, dan lain-lain. He…he ketahuan deh… ATM.
Dari aplikasi ini nanti dapat diinput manual ke buku rapor yang nanti telah disediakan oleh Perusda Boyolali.
Tetapi kok harus ditulis lagi secara manual di buku rapor ya..?
Setau saya bisa di print out langsung.. bukannya lebih mudah ..?
Kenapa harus kerja dua kali ya..?
Ada yang aneh…Tapi itu kata Ibu Pengawas Sekolah perlu ditaati.
awalnya Aplikasi ini sempat susah dibuka untuk kelas 5 dan 4, tetapi sudah diperbaiki dengan versi revisi.
Untuk aplikasi Rapor SD Kurikulum 2013 dapat di unduh di bawah ini .


Kamis, 13 November 2014

LAPORAN PENDAMPINGAN DAN CONTOH LAPORAN PENDAMPING SERTA KURIKULUM 2013

Seperti biasanya setiap hari Kamis di Gugus Dewi Sartika dilakukan pendampingan kurikulum 2013 dengan materi sesuai diklat yang telah disampaikan oleh IN (instruktur) yang telah ditunjuk untuk daerah masing-masing.

Sabtu, 08 November 2014

PEDOMAN PENILAIAN SD
Merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013, yang menyatakan bahwa Kurikulum 2013 dilakukan secara bertahap mulai  tahun ajaran  2013/2014,  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan berbagai upaya untuk mendukung implementasi Kurikulum 2013 tersebut.

Jumat, 24 Oktober 2014

TARAF SERAP UTS / UAS

LAPORAN TARAF SERAP KURIKULUM 2013
P
ada setiap akhir pembelajaran sudah menjadi keharusan bagi guru SD  membuat